cashcamel2

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news

112

Market glory

Join erlangga83's empire

Daftar Film Barat Terbaru Juni-Agustus 2011

Minggu, Mei 29, 2011

Daftar Film Terbaru Bulan Juni 2011
Movie Title: X-Men First Class
Genre: Action/Science-Fiction/Thriller
Directed by: ?
Written by: osh Schwartz
Starring: Patrick Stewart
Release date: Fri 03, Jun 2011
Movie Title: Never Back Down 2
Genre: Action/Drama
Directed by: Michael Jai White
Written by: Chris Hauty
Starring: Michael Jai White, Evan Peters, Jillian Murray, Alex Meraz, Dean Geyer, Todd Duffee
Release date: Fri 10, Jun 2011
Movie Title: Something Borrowed
Genre: Comedy/Romance
Directed by: Luke Greenfield
Written by: Jennie Urman, Jordan Roberts
Starring: Ginnifer Goodwin, Kate Hudson, Colin Egglesfield, Steve Howey, John Krasinsk
Release date: Fri 10, Jun 2011
Movie Title: Super 8
Genre: Science-Fiction
Directed by: J.J. Abrams
Written by: J.J. Abrams
Starring: Kyle Chandler, Elle Fanning, Ron Eldard, Noah Emmerich, Joel Courtney, Riley Griffiths, Ryan Lee, Zach Mills, Gabriel Basso, AJ Michalka
Release date: Fri 10, Jun 2011
Movie Title: Bad Teacher
Genre: Comedy
Directed by: Jake Kasdan
Written by: Lee Eisenberg, Gene Stupnitsky
Starring: Cameron Diaz, Jason Segel, Lucy Punch, Justin Timberlake, Molly Shannon, Eric Stonestreet, John Michael Higgins, Kaitlyn Dever
Release date: Fri 17, Jun 2011
Movie Title: Green Lantern
Genre: Action/Science-Fiction/Adventure
Directed by: Martin Campbell
Written by: Greg Berlanti, Marc Guggenheim, Michael Green
Starring: Ryan Reynolds
Release date: Fri 17, Jun 2011
Movie Title: Cars 2
Genre: Adventure/Animation
Directed by: Brad Lewis
Written by:
Starring:
Release date: Fri 24, Jun 2011
Daftar Film Terbaru yang Dirilis Bulan Juli 2011
Movie Title: Larry Crowne
Genre: Comedy/Drama
Directed by: Tom Hanks
Written by: Nia Vardalos, Tom Hanks
Starring: Tom Hanks, Julia Roberts, Taraji P. Henson, Cedric the Entertainer, Bryan Cranston, George Takei, Peter Scolari, Rita Wilson, Rob Riggle, Wilmer Valderrama, Pam Grier
Release date: Fri 01, Jul 2011
Movie Title: Transformers 3 Dark of the Moon
Genre: Science-Fiction/Action/Adventure
Directed by: Michael Bay
Written by:
Starring: Shia Labeouf
Movie Title: Horrible Bosses
Genre: Comedy
Directed by: Seth Gordon
Written by: Michael Markowitz, John Francis Daley, Jonathan Goldstein
Starring: Jason Bateman, Charlie Day, Jason Sudeikis, Jennifer Aniston, Colin Farrell, Jamie Foxx, Kevin Spacey, Donald Sutherland, Julie Bowen
Release date: Fri 08, Jul 2011
Movie Title: One Day
Genre: Drama
Directed by: Lone Scherfig
Written by: David Nicholls
Starring: Anne Hathaway, Jim Sturgess, Romola Garai, Jamie Sives, Rafe Spall, Ken Stott, Jodie Whittaker
Release date: Fri 08, Jul 2011
Movie Title: Zookeeper
Genre: Comedy/Romance
Directed by: Frank Coraci
Written by: Jay Sherick, David Ronn
Starring: Kevin James, Rosario Dawson, Leslie Bibb, Adam Sandler, Cher, Jon Favreau, Sylvester Stallone, Judd Apatow, Jim Breuer, Faizon Love, Bas Rutten, Donnie Wahlberg, Ken Jeong
Release date: Fri 08, Jul 2011
Movie Title: Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2
Genre: Adventure/Drama/Fantasy
Directed by: David Yates
Written by: Steve Kloves, J.K. Rowling (Book)
Starring: Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint
Release date: Fri 15, Jul 2011
Movie Title: Winnie the Pooh
Genre: Stephen J. Anderson Don Hall
Directed by: Stephen J. Anderson, Don Hall
Written by: Burny Mattinson, A. A. Milne (Book)
Starring: Jim Cummings, Tom Kenny, Craig Ferguson
Release date: Fri 15, Jul 2011
Movie Title: Another Earth
Genre: Drama/Science-Fiction
Directed by: Mike Cahill
Written by: Mike Cahill, Brit Marling
Starring: William Mapother, Brit Marling, Jordan Baker, Robin Lord Taylor, Flint Beverage
Release date: Fri 22, Jul 2011
Movie Title: Captain America
Genre: Action/Adventure/Superhero
Directed by: Joe Johnston
Written by: Zak Penn (screenplay), Jack Kirby (comic book)
Starring: Chris Evans, Hugo Weaving
Release date: Fri 22, Jul 2011
Movie Title: Friends With Benefits
Genre: Comedy/Romance
Directed by: Will Gluck
Written by: Will Gluck, Keith Merryman
Starring: Justin Timberlake, Mila Kunis
Release date: Fri 22, Jul 2011
Movie Title: Cowboys and Aliens
Genre: Science-Fiction/Western/Action
Directed by: Jon Favreau
Written by: Damon Lindelof, Mark Fergus, Alex Kurtzman, Roberto Orci
Starring: Daniel Craig, Olivia Wilde, Jon Favreau
Release date: Fri 29, Jul 2011
Movie Title: Crazy Stupid Love
Genre: Comedy
Directed by: Glenn Ficarra, John Requa
Written by: Dan Fogelman
Starring: Steve Carell, Ryan Gosling, Julianne Moore, Emma Stone, Jonah Bobo John Carroll Lynch, Marisa Tomei, Kevin Bacon, Analeigh Tipton, Josh Groban, Liza Lapira, Joey King
Release date: Fri 29, Jul 2011
Movie Title: The Smurfs
Genre: Animation/Family/Fantasy
Directed by: Raja Gosnell
Written by: J. David Stem (screenplay), Peyo (characters)
Starring:
Release date: Fri 29, Jul 2011
Daftar Film Dirilis Bulan Agustus 2011
Movie Title: Darkest Hour
Genre: Science-Fiction/Thriller
Directed by: Chris Gorak
Written by: M.T. Ahern, Leslie Bohem
Starring: Emile Hirsch, Olivia Thirlby, Max Minghella, Rachael Taylor, Joel Kinnaman
Release date: Fri 05, Aug 2011
Movie Title: Piranha 3DD
Genre: Horror/Thriller
Directed by: John Gulager
Written by: Patrick Melton, Marcus Dunstan
Starring:
Release date: Fri 05, Aug 2011
Movie Title: The Change-up
Genre: Comedy
Directed by: David Dobkin
Written by: Jon Lucas, Scott Moore
Starring: Ryan Reynolds, Jason Bateman, Leslie Mann, Olivia Wilde, Alan Arkin
Release date: Fri 05, Aug 2011
Movie Title: 30 Minutes or Less
Genre: Action/Comedy
Directed by: Ruben Fleisher
Written by: Michael Diliberti, Matthew Sullivan
Starring: Jesse Eisenberg, Danny McBride, Aziz Ansari, Nick Swardson, Michael Pena
Release date: Fri 12, Aug 2011
Movie Title: Mr Popper’s Penguins
Genre: Comedy/Family
Directed by: Mark Waters
Written by: Sean Anders, John Morris
Starring: Jim Carrey, Carla Gugino, Ophelia Lovibond, Philip Baker Hall, Andrew Stewart-Jones, James Tupper, Clark Gregg, David Krumholtz, Angela Lansbury
Release date: Fri 12, Aug 2011
Movie Title: Spy Kids 4
Genre: Action/Adventure/Family
Directed by: Robert Rodriguez
Written by: Robert Rodriguez
Starring: Jessica Alba, Jeremy Piven, Joel McHale, Rowan Blanchard, Mason Cook, Antonio Banderas, Danny Trejo, Alexa Vega, Daryl Sabara
Release date: Fri 19, Aug 2011

Tehnik budidaya ikan patin

Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya.


PERSYARATAN LOKASI


Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
Keasaman air berkisar antara: 6,5–7.
Secara garis besar usaha pembenihan ikan patin meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


Pemilihan calon induk siap pijah.
Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor,yaitu ikan mas.
Kawin suntik (induce breeding).
Pengurutan (striping).
Penetasan telur.
Perawatan larva.
Pendederan.
Pemanenan.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Pembibitan
Pemeliharaan Pembesaran
Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.
Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m 2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.
Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m 2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m 2 per petak. Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.
Menyiapkan Bibit
Bibit yang hendak dipijahkan bisa berasal dari hasil pemeliharaan dikolam sejak kecil atau hasil tangkapan dialam ketika musim pemijahan tiba. Induk yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam sehingga dapat dipilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik.
Perlakuan dan Perawatan Bibit
Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus di dalam sangkar terapung. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang banyak mengandung protein. Upaya untuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35%, dedak halus 30%, menir beras 25%, tepung kedelai 10%, serta vitamin dan mineral 0,5%. Makanan diberikan lima hari dalam seminggu sebanyak 5% setiap hari dengan pembagian pagi hari 2,5% dan sore hari 2,5%. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad. Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :
Induk betina
Umur tiga tahun.
Ukuran 1,5–2 kg.
Perut membesar ke arah anus.
Perut terasa empuk dan halus bila di raba.
Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.
Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.
kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.
Induk jantan
Umur dua tahun.
Ukuran 1,5–2 kg.
Kulit perut lembek dan tipis.
Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.
Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm. Setiap akuarium diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung, melalui sistem pen dan dalam karamba.
Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.
Pada pembesaran ikan patin di jala apung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.
Pada pembesaran ikan patin sistem pen, perlu diperhatikan: pemilihan lokasi, kualitas air, bagaimana penerapan sistem tersebut, penebaran benih, dan pemberian pakan serta pengontrolan dan pemanenannya.
Pada pembesaran ikan patin di karamba, perlu diperhatikan masalah: pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan. Hampang dapat terbuat dari jaring, karet, bambu atau ram kawat yang dilengkapi dengan tiang atau tunggak yang ditancapkan ke dasar perairan. Lokasi yang cocok untuk pemasangan hampang : kedalaman air ± 0,5-3 m dengan fluktuasi kedalaman tidak lebih dari 50 cm, arus tidak terlalu deras, tetapi cukup untuk sirkulasi air dalam hampang.
Pemupukan
Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m 2
Pemberian Pakan
Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan dalam hampang. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (smpel).
Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Selama pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya.
HAMA DAN PENYAKIT


Hama
Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Hama serupa juga terdapat pada usaha pembesaran patin sistem hampang (pen) dan karamba. Karamba yang ditanam di dasar perairan relatif aman dari serangan hama. Pada pembesaran ikan patin di jala apung (sistem sangkar ada hama berupa ikan buntal (Tetraodon sp.) yang merusak jala dan memangsa ikan. Hama lain berupa ikan liar pemangsa adalah udang, dan seluang (Rasbora). Ikan-ikan kecil yang masuk kedalam wadah budidaya akan menjadi pesaing ikan patin dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Untuk menghindari serangan hama pada pembesaran di jala apung (rakit) sebaiknya ditempatkan jauh dari pantai. Biasanya pinggiran waduk atau danau merupakan markas tempat bersarangnya hama, karena itu sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar lokasi dibersihkan secara rutin. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Lepto-tilus javanicus), pecuk (Phalacrocorax carbo sinensis), blekok (Ramphalcyon capensis capensis) adalah dengan menutupi bagian atas wadah budi daya dengan lembararan jaring dan memasang kantong jaring tambahan di luar kantong jaring budi daya. Mata jaring dari kantong jaring bagian luar ini dibuat lebih besar. Cara ini berfungsi ganda, selain burung tidak dapat masuk, ikan patin juga tidak akan berlompatan keluar.
Penyakit
Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.
Penyakit akibat infeksi Organisme patogen yang menyebabkan infeksi biasanya berupa parasit, jamur, bakteri, dan virus. Produksi benih ikan patin secara masal masih menemui beberapa kendala antara lain karena sering mendapat serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin yang mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan. Dalam usaha pembesaran patin belum ada laporan yang mengungkapkan secara lengkap serangan penyakit pada ikan patin, untuk pencegahan, beberapa penyakit akibat infeksi berikut ini sebaiknya diperhatikan.
Penyakit parasit
Penyakit white spot (bintik putih) disebabkan oleh parasit dari bangsa protozoa dari jenis Ichthyoptirus multifilis Foquet. Pengendalian: menggunakan metil biru atau methilene blue konsentrasi 1% (satu gram metil biru dalam 100 cc air). Ikan yang sakit dimasukkan ke dalam bak air yang bersih, kemudian kedalamnya masukkan larutan tadi. Ikan dibiarkan dalam larutan selama 24 jam. Lakukan pengobatan berulang-ulang selama tiga kali dengan selang waktu sehari.
Penyakit jamur
Penyakit jamur biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan. Penyakit ini biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan. Penyebab penyakit jamur adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Pada kondisi air yang jelek, kemungkinan patin terserang jamur lebih besar. Pencegahan penyakit jamur dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar kondisinya selalu ideal bagi kehidupan ikan patin. Ikan yang terlanjur sakit harus segera diobati. Obat yang biasanya di pakai adalah malachyt green oxalate sejumlah 2 –3 g/m air (1 liter) selama 30 menit. Caranya rendam ikan yang sakit dengan larutan tadi, dan di ulang sampai tiga hari berturut- turut.
Penyakit bakteri
Penyakit bakteri juga menjadi ancaman bagi ikan patin. Bakteri yang sering menyerang adalah Aeromonas sp. dan Pseudo-monas sp. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan pada bagian tubuh terutama di bagian dada, perut, dan pangkal sirip. Penyakit bakteri yang mungkin menyerang ikan patin adalah penyakit bakteri yang juga biasa menyerang ikan-ikan air tawar jenis lainnya, yaitu Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. Ikan patin yang terkena penyakit akibat bakteri, ternyata mudah menular, sehingga ikan yang terserang dan keadaannya cukup parah harus segera dimusnahkan. Sementara yang terinfeks, tetapi belum parah dapat dicoba dengan beberapa cara pengobatan. Antara lain:
Dengan merendam ikan dalam larutan kalium permanganat (PK) 10-20 ppm selama 30–60 menit,
Merendam ikan dalam larutan nitrofuran 5- 10 ppm selama 12–24 jam, atau
merendam ikan dalam larutan oksitetrasiklin 5 ppm selama 24 jam.
Penyakit non-infeksi
Penyakit non-infeksi banyak diketemukan adalah keracunan dan kurang gizi.Keracunan disebabkan oleh banyak faktor seperti pada pemberian pakan yang berjamur dan berkuman atau karena pencemaran lingkungan perairan. Gajala keracunan dapat diidentifikasi dari tingkah laku ikan.-Ikan akan lemah, berenang megap-megap dipermukaan air. Pada kasus yang berbahaya, ikan berenang terbalik dan mati. Pada kasus kurang gizi, ikan tampak kurus dan kepala terlihat lebih besar, tidak seimbang dengan ukuran tubuh, kurang lincah dan berkembang tidak normal.
Kendala yang sering dihadapi adalah serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) mengakibatkan banyak benih mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.
Penyakit ini dapat membunuh ikan dalam waktu singkat.
Organisme ini menempel pada tubuh ikan secara bergerombol sampai ratusan jumlahnya sehingga akan terlihat seperti bintik-bintik putih.
Tempat yang disukai adalah di bawah selaput lendir sekaligus merusak selaput lendir tersebut.
8. PANEN


Penangkapan
Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.
Pembersihan
Ikan patin yang dipelihara dalam hampang dapat dipanen setelah 6 bulan. Untuk melihat hasil yang diperoleh, dari benih yang ditebarkan pada waktu awal dengan berat 8-12 gram/ekor, setelah 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor. Pemungutan hasil dapat dilakukan dengan menggunakan jala sebanyak 2-3 buah dan tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 2-3 orang. Ikan yang ditangkap dimasukkan kedalam wadah yang telah disiapkan.
9. PASCAPANEN


Penanganan pascapanen ikan patin dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.


Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan benih ikan patin yaitu:


Sediakan kantong plastik sesuai kebutuhan. Setiap kantong dibuat rangkap untuk menghindari kebocoran. Sediakan karet gelang untuk simpul sederhana. Masing-masing kantong diisi air sumur yang telah diaerasi selama 24 jam.
Benih ikan yang telah dipuasakan selama 18 jam ditangkap dengan serokan halus kemudian dimasukan kedalam kantong plastik tadi.
Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan air:oksigen = 1:2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap.
Kantong-kantong plastik berisi benih dimasukkan kedalam kardus.
Lama pengangkutan. Benih ikan patin dapat diangkut selama 10 jam dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 98,67%. Jika jarak yang hendak ditempuh memerlukan waktu yang lama maka satu- satunya cara untuk menjamin agar ikan tersebut selamat adalah dengan mengurangi jumlah benih ikan di dalam setiap kantong plastik.
Berdasarkan penelitian terbukti bahwa benih patin masih aman diangkut selama 14 jam dengan kapadatan 300 ekor per liter.


10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA


Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis usaha ikan patin pada tahun 1999 di daerah Jawa Barat adalah sebagai berikut:
Biaya produksi
Kolam pemijahan 2 x 2 m Rp. 200.000,-
Bibit /benih
2 ekor induk @ Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
Ikan donor 5 Kg @ Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
Pakan/makanan (Artemia Salina) Rp. 80.000,-
Obat
Alat suntik 0,5 cc (2 buah) @ Rp. 4000,- Rp. 8.000,-
Pregnil Rp. 50.000,-
Alat
Bangunan dan sumur Rp. 2.000.000,-
Genzet Rp. 2.500.000,-
Aerator Rp. 500.000,-
Selang aquarium 50 m @ Rp 1000,- Rp. 50.000,-
Kompor (4 unit) @ Rp. 25.000,- Rp. 100.000,-
100 unit aquarium: 40×80 cm @ Rp 35.000,- Rp. 3.500.000,-
Tenaga kerja
Tenaga kerja tetap 14 hari, 2 orang @ Rp.20.000,- Rp. 560.000,-
Biaya tak terduga 10% Rp. 989.800,-
Jumlah biaya produksi Rp. 10.887.800,-
Biaya investasi rata-rata/aquarium Rp. 98.000,-
Presentase output terhadap investasi/aquarium 3,15 %
Analisis usaha untuk menutup investasi
Periode 1: 2 Minggu pertama Benih @ Aquarium:100 ekor=100x100xRp.125,- Rp. 1.250.000,-
Periode II : Pengeluaran Tetap/2 mingguan Rp. 480.000,-
Dari perhitungan di atas pada periode ke 14 atau sekitar 7 bulan, telah dapat menutup investasi, Pada Produksi ke 15 ke atas sudah dapat memetik keuntungan




Sumber:http://www.ipascal.net/home/index.php?option=com_content&view=article&id=181:tehnik-budidaya-ikan-patin-2&catid=16:ikan-patin&Itemid=13

Cara Budidaya Ikan Patin

Budidaya ikan patin meliputi beberapa kegiatan, secara garis besar dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu pembenihan dan pembesaran. Pada usaha budidaya yang semakin berkembang, tempat pembenihan dan pembesaran sering kali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Keberhasilan transportasi benih ikan biasanya sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik maupun kimia air, terutama menyangkut oksigen terlarut, NH3, CO2 , pH, dan suhu air. 1. Penyiapan Sarana dan Peralatan Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.
Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan. Induk yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam sehingga dapat dipilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik. Perlakuan dan Perawatan Bibit Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus di dalam sangkar terapung. Upaya untuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35%, dedak halus 30%, menir beras 25%, tepung kedelai 10%, serta vitamin dan mineral 0,5%.
Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung, melalui sistem pen dan dalam karamba. Pada pembesaran ikan patin di jala apung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya. Pada pembesaran ikan patin sistem pen, perlu diperhatikan: pemilihan lokasi, kualitas air, bagaimana penerapan sistem tersebut, penebaran benih, dan pemberian pakan serta pengontrolan dan pemanenannya. Hampang dapat terbuat dari jaring, karet, bambu atau ram kawat yang dilengkapi dengan tiang atau tunggak yang ditancapkan ke dasar perairan.
Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (smpel). Pemeliharaan Kolam dan Tambak Selama pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya. Hama Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Pada pembesaran ikan patin di jala apung (sistem sangkar ada hama berupa ikan buntal (Tetraodon sp.) yang merusak jala dan memangsa ikan. Ikan-ikan kecil yang masuk kedalam wadah budidaya akan menjadi pesaing ikan patin dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. 
Biasanya pinggiran waduk atau danau merupakan markas tempat bersarangnya hama, karena itu sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar lokasi dibersihkan secara rutin. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Lepto-tilus javanicus), pecuk (Phalacrocorax carbo sinensis), blekok (Ramphalcyon capensis capensis) adalah dengan menutupi bagian atas wadah budi daya dengan lembararan jaring dan memasang kantong jaring tambahan di luar kantong jaring budi daya. Penyakit Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Produksi benih ikan patin secara masal masih menemui beberapa kendala antara lain karena sering mendapat serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin yang mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.


Panduan Budidaya Ikan Nila Merah

Ikan nila merah merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dimasukkan ke dalam salah satu komoditas ekspor dari Indonesia.

Beberapa negara pengimpor ikan nila merah ini adalah Amerika Serikat, Arab Saudi serta Kuwait.

Ikan ini banyak diminati oleh banyak produsen maupun konsumen ikan dikarenakan mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya adalah dapat dibudidayakan diberbagai jenis air, kemampuannya dalam hal beradaptasi dengan lingkungan hidup yang baru sangat baik.

Selain itu ikan nila merah mempunyai tingkat daya tahan yang tinggi terhadap berbagai macam perubahan yang terjadi disekitar lingkungan hidupnya dan termasuk ikan pemakan segala yang mempunyai sistem pencernaannya sangat efisien.

Kelebihan lainnya adalah laju pertumbuhannya termasuk cepat, daging yang terdapat disisi tubuhnya sangat tebal dan tekstur daging dan rasanya mirip dengan ikan kakap.

Ikan nila merah hanya bisa dipijahkan didalam media berair tawar. Namun begitu, jika hendak memelihara ikan nila merah ini didalam tambak yang berair payau, peternak dapat melakukannya dengan cara menggunakan benih yang berasal dari air tawar.

Benih yang akan ditebar harus sudah mempunyai bobot sebesar 20 – 30 gram per ekor dan sudah diadaptasikan dengan lingkungan tambak yang airnya mempunyai kadar garam terlarut dalam air (salinitas) sebesar 20 – 29 per mil selama kurang lebih 3 minggu lamanya.

Pada awalnya, benih dipelihara didalam sebuah bak berair tawar dengan tingkat kepadatan tebar sebesar 100 – 200 ekor per m2. Peningkatan kadar garam terlarut dalam air (salinitas) bak ini dilakukan secara bertahap dengan perubahan tidak lebih dari 2 – 3 per mil per hari.

Proses ini dapat dilakukan dengan cara membuang sebagian kecil (sedikit demi sedikit) air yang berada didalam bak, untuk kemudian digantikan dengan air laut hingga volume air didalam bak kembali utuh.

Prosentase penambahan kadar garam terlarut dalam air (salinitas) juga harus memperhatikan tingkat kesehatan ikan. Pada akhirnya, jika nilai kadar garam terlarut dalam air (salinitas) sudah sesuai dengan syarat hidup ikan nila merah, maka proses pengadaptasian dapat dihentikan.

Benih yang akan dipelihara selama masa pembesaran haruslah mempunyai panjang awal tubuh sebesar 3 – 5 cm dan berkelamin sama, yaitu jantan dikarenakan benih ikan nila merah berkelamin jantan mempunyai laju pertumbuhan yang lebih cepat daripada benih ikan nila merah berkelamin betina.

Dengan panjang awal tubuh sebesar 3 – 5 cm, ikan nila merah dapat tumbuh menjadi seberat 250 gram per ekor dalam kurun waktu 4 – 6 bulan. Sedangkan dengan panjang awal tubuh sebesar 8 – 12 cm, ikan nila merah dapat tumbuh menjadi seberat 500 - 600 gram per ekor dalam kurun waktu 4 – 6 bulan.

Selama berada didalam masa pembesaran, ikan nila merah dengan bobot 20 – 30 gram dapat dipelihara didalam tambak dengan tingkat kepadatan tebar sebesar 20 – 30 ekor per m2.

Sedangkan untuk benih berukuran 12 – 15 cm, tingkat kepadatan tebar yang dapat digunakan adalah sebesar 15 ekor per m2. Suhu air didalam tambak harus dijaga supaya stabil dikisaran 25 – 29 derajat C, dengan nilai derajat keasaman (pH) sebesar 7 – 8.

Tingkat kepadatan tebar harus disesuaikan dengan ukuran ikan nila merah karena semakin besar ukurannya, maka tingkat kepadatan tebarnya juga harus semakin rendah.

Untuk memacu laju pertumbuhan ikan nila merah supaya lebih cepat, ikan nila merah dengan berat kurang dari 50 gram dapat diberikan pakan tambahan berupa pelet dengan diameter 2 mm dan berkadar protein sebesar 27 %. Untuk ikan nila merah dengan berat sebesar 50- 800 gram, pellet yang diberikan harus berdiameter 3 mm dan berkadar protein sebesar 26 %.

Untuk mendapatkan ikan nila merah dengan bobot sesuai kriteria panen (800 gram) dari berat awal badan sebesar 20 – 30 gram, diperlukan masa pemeliharaan selama 6 – 8 bulan. Namun, jika ukuran yang akan dicapai adalah sebesar 300 – 400 gram, masa pemeliharaan yang diperlukan adalah sebesar 4 – 6 bulan saja.



Sumber : http://www.infoagrobisnis.com/2009/07/panduan-budidaya-ikan-nila-merah.html

cara menyambung FILM yang terbagi2 part.

Kamis, Mei 26, 2011

anda bisa gunakan software HJSPLIT.anda bisa mendownloadnya disini

Sms caster

Jika ingin mengirim sms dalam volume besar ke sejumlah nomer anda bisa menggunakan software yang bernama SMSCASTER.anda bisa mendownloadnya di sini 


Cossacks: The Art of War Cheats

Selasa, Mei 24, 2011




ENTER, then type "drusupervizor", then press ENTER to reveal the entire map.
ENTER, then type "money", then press ENTER to increase all of your resources considerably.
ENTER, then type "izmena", then press ENTER to control the enemies units (use the num-pad to select the player whose units you want to control).
ENTER, then type "www", then press ENTER to activate all cheats.
ENTER, then press "VICTORY", then press ENTER to win the mission an proceed to the next mission of a campaign.
 

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Twitter